Strategi Unik Mengembangkan Bisnis  

Memiliki Bisnis memang di butuhkan ke hati hatian dan kejelian, terlebih lagi dalam mengatur strateginya, agar bisnis yang anda jalani tetap berkembang dengan baik. Nah, Salah satu strategi yang perlu dilakukan adalah memainkan harga dari barang barang dagangan. Anda harus menyiapkan strategi yang unik untuk meningkatkan penjualan anda, oleh karena itu kita akan bahas strategi untuk mengembangkan bisnis anda.

  1. Psychological pricing atau harga psikologis

Strategi pemasaran yang berdasarkan teori bahwa harga harga tertentu memiliki dampak psikologis yang membuat keputusan konsumen untuk beli menjadi lebih besar. Hal ini bisa jadi cheat list anda supaya orang orang makin tertarik untuk beli produk anda dan membuat bisnis anda semakin berkembang.

Strategi ini membuat konsumen membayar satu barang untuk mendapatkan satu barang dengan gratis. Strategi ini bisa anda pakai pada beberapa kondisi untuk menarik pembeli, misalnya saat launching bisnis atau mau menghabiskan stok barang (lama atau out of season) yang tersedia. Jika strategi beli 1 gratis 1 dirasa terlalu berat dan berpotensi membuat anda merugi, maka anda bisa coba diskon lainnya. Misalnya beli 2 dapat 3, beli 2 diskon 50%, dan lainnya. Pada intinya anda bisa berkreasi dalam membuat diskon sesuai dengan apa yang anda inginkan asalkan perhitungkan dulu semua opsi dan sesuaikan dengan kemampuan bisnis anda.

  • Flash sale

Bagi anda yang sering berbelanja di e-commerce, tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya flash sale.

Flash sale sendiri termasuk dalam strategi FOMO (Fear of Missing Out) yang bisa memberikan “rasa gelisah” ke konsumen terhadap barang yang dijual. Sistem flash sale atau promo terbatas lainnya akan membuat pembeli semakin terdorong untuk melakukan pembelian lebih cepat dalam batas waktu yang diberikan.

Anda bisa gunakan strategi FOMO dengan memanfaatkan stok terbatas atau limited edition untuk meningkatkan keputusan pembelian. Seperti brand fashion asal Amerika Serikat, Supreme, yang menggunakan trik limited edition atau kelangkaan sebagai strategi pemasarannya jadi tidak hanya Flash Sale saja yang bisa kamu gunakan.

Strategi limited edition ini sendiri akan ada banyak orang yang menunggu nunggu dan penasaran terhadap produk yang ditawarkan, bahkan tanpa harga promo sekalipun. Strategi ini juga menimbulkan kesan eksklusif pada barang yang anda dijual. Strategi ini dikenal juga dengan nama charm pricing di mana harga yang diberikan memengaruhi pembeli merasa bahwa harganya lebih murah.

Caranya adalah menurunkan harga sebesar Rp1 hingga muncul angka “9” atau “999” di ujung harga jual yang sudah ditetapkan. Jadi sebagai gambaran misalnya barang seharga Rp199 ribu akan terasa lebih murah dibandingkan Rp200 ribu. Maka hal ini terjadi karena pembeli melihat angka awal adalah “1” yang membuat anggapan bahwa Rp199 ribu masih masuk ke dalam range harga Rp100 ribu, yang mana lebih murah dari Rp200 ribu.

Universitas Chicago dan Institut Teknologi Massachusetts melakukan eksperimen dengan menjual baju wanita dengan harga $34, $39, dan $44. Hasilnya, baju dengan harga $39 terjual lebih banyak. Hal ini merupakan temuan yang menarik, karena baju seharga $39 menjadi favorit padahal masih ada harga yang lebih murah. Kebalikan dari strategi angka 9, ternyata angka yang bulat (seperti Rp100 ribu) lebih mudah diproses oleh pembeli dibandingkan harga ganjil (seperti Rp123 ribu).

Ternyata harga bulat lebih mudah diproses oleh pikiran pembeli dan menimbulkan perasaan yang tepat bagi konsumen untuk membeli barang tersebut. Berdasarkan studi dari Zhang dan Wadhwa, ditemukan bahwa pembeli lebih tergugah untuk beli sampanye di harga $40,00 dibandingkan $39,72 atau $40,28. Maka aanda bisa meninggalkan harga harga “receh” yang ditetapkan di barang yang anda jual.

  • Comparative pricing

strategi ini dilakukan dengan menawarkan dua produk dengan kualitas yang sama tapi harga salah satu produk dibuat lebih menarik untuk dibeli. Strategi ini biasanya dilakukan toko retail dengan menampilkan dua produk yang memiliki kesamaan kualitas dan kegunaan.

Sebagai Contoh sebuah perusahaan mengeluarkan dua kemeja dengan model dan kualitas yang sama, tapi berbeda nama atau merek. Dengan competitive pricing, kedua kemeja tersebut diberi harga yang berbeda. Kemeja A diberi harga Rp200 ribu, sementara kemeja B diberi harga Rp150 ribu.

  • decoy effect

“Ada harga, ada kualitas” hal ini selalu tertanam di otak pembeli. Maka secara tidak sadar pembeli akan membeli kemeja dengan harga yang lebih mahal dengan alasan kualitas yang lebih baik. Atau sebagian anda yang sering beli Starbucks, pasti sudah gak asing sama ukuran minumannya ada tallgrande, dan venti ukuran minuman ini menerapkan strategi decoy effect.

Decoy effect sendiri merupakan sebuah trik psikologis yang membuat pembeli cenderung mengganti pilihan di antara dua opsi ketika ada opsi ketiga yang gak seimbang.

Sebagai contoh Starbucks saja jika hanya ada dua pilihan yakni tall dan grande, kemungkinan besar pembeli akan memilih tall karena dirasa grande lebih mahal. Namun dengan adanya opsi venti maka pembeli akan cenderung memilih grande karena dirasa paling ideal dan tidak banyak atau tidak sedikit dan lebih murah.

Itulah strategi unik bisnis yang bisa anda terapkan dalam menetapkan harga jual dari produk anda. Sehingga anda juga bisa mencoba melakukan trial and error sampai mendapatkan strategi yang cocok untuk bisnismu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *