
Pada dasarnya bisnis dropshipper ini memang tergolong mudah untuk di jalankan, tidak membutuhkan modal besar atau bahkan bisa di bilang zero modal, tak perlu mengembangkan produk, bisnis bisa langsung dijalankan.
Namun pada kenyataannya 90% bisnis dropship gagal, terutama pada bulan bulan awal memulai bisnis dropship padahal kesempatan cuan dari bisnis tersebut terus meroket, terlebih lagi pesaingnya pun di Indonesia masih sedikit. Jika di tuliskan dalam presentase hanya sekitar 1,52% dari total pelaku E-commerce.
Sisi lain dari kegagalan adapun bukti peluang bisnis dropship yang bisa di bilang oke. Peluang tersebut dapat di lihat dari banyaknya supplier dropship yang masih Berjaya seperti, dusdusan, baleomol, hingga jakmall. Untuk menjadi sukses dalam bisnis dropshipper ini, penting bagi anda untuk belajar dari pelaku dropshipper yang gagal sehingga anda tidak melakukan kesalahan yang sama saat terjun ke dunia dropship.
Penyebab Kegagalan Bisnis Dropship?
1. Salah Mindset
Salah satu contoh kesalahan mindset seseorang dalam memulai bisnis dropship ini biasanya tujuan utama mereka memulai bisnis dropship ini biasanya untuk menghasilkan uang secepat mungkin, dengan usaha seminimal mungkin.
Padahal hal tersebut adalah mindset yang salah. Dropshipper merupakan bisnis yang tetap membutuhkan usaha walaupun kelihatannya lebih simple dibanding reseller, karena tidak perlu terlalu fokus memikirkan produk atau branding setiap produk, ditambah lagi masih banyak perbedaan dropship dan reseller lainnya yang perlu anda kulik lebih dalam.
Meskipun tidak perlu mengembangkan produk dan branding dari nol namun usaha tersebut dialihkan ke mencari pelanggan dari sisi marketingnya atau dengan kata lain, anda perlu mengeluarkan modal untuk memastikan lebih banyak orang yang mengenal bisnis anda agar peluang anda untuk mendapatkan pemasukan juga lebih besar.
2. Asal Memilih Niche
Niche market adalah target pasar khusus yang membutuhkan produk spesifik misalnya, perlengkapan fashion untuk ibu dan anak, produk kesehatan, dan perkakas kebersihan rumah. Memilih niche yang tepat membantu bisnis anda memenangkan persaingan. Namun Sebaliknya jika anda memilih niche yang salah sering kali membuat anda akhirnya menutup usaha lebih cepat. Hal Ini dikarena niche secara langsung menentukan apakah produk anda terjual atau tidak.
Selain itu dengan niche yang tepat strategi marketing jadi lebih jelas pula, karena anda akan fokus menargetkan promosi ke audiens yang spesifik ditambah lagi berbagai metode digital marketing seperti Facebook Ads, Google Ads, dsb, memiliki sistem algoritma untuk merekomendasikan produk ke target audiens yang berminat ke niche tertentu.
3. Supplier Yang Tidak Bisa Diandalkan
Bisnis ini sangat bergantung pada supplier, Sebab supplier mampu mempengaruhi kelancaran jalannya bisnis anda.
Sebagai contoh, jika supplier tidak meng-update stok barang. Padahal anda terlanjur mengiyakan orderan customer yang jumlahnya melebihi stok supplier pastinya customer akan kecewa dan melihat anda yang tidak bisa di andalkan. Tidak hanya itu, kurangnya support dari supplier juga berdampak pada bisnis anda. Contohnya gara gara harga produk di website resmi dan yang terbaru berbeda, dropshipper pun kesulitan untuk mengetahui ketersediaan produk. Bahkan bisnisnya jadi gagal karena support dari supplier kurang.
4. Menghabiskan Waktu Utak Atik Website Terlalu Lama
Biasanya, dropshipper memiliki website bisnis sebagai etalase toko online-nya. Lewat website ini, calon pelanggan bisa melihat-lihat produk, sekaligus melakukan transaksi. Tak heran, para pelaku dropship ingin menyediakan website terbaik. Tidak salah memang. Namun, ada dropshipper yang memakan waktu terlalu lama untuk mengutak-atik website dan akhirnya tokonya malah tidak kunjung jalan.
Padahal dengan membuat toko online yang sederhana pun, bisnis dropship bisa berjalan dan menghasilkan konversi. Ingat-ingat saja, desain dan estetika itu subjektif. Daripada terlalu banyak menghabiskan waktu di desain, Anda bisa gunakan waktu untuk uji coba promo dan strategi marketing. Seiring waktu, lakukan pengujian seperti A/B Testing untuk melihat seperti apa desain yang paling menghasilkan konversi.
5. Terlalu Terburu Buru Menjual Banyak Produk
Banyak dropshipper yang terburu buru ingin menjual berbagai produk sejak awal bisnis dibuka. Padahal untuk menjual satu produk saja ada banyak hal yang perlu dilakukan. mulai dari survei supplier, riset harga jual produk, menyiapkan website bisnis, hingga testing apakah produk cukup diminati pasar.
Banyaknya hal yang perlu dilakukan sejak awal inilah yang perlu anda pertimbangkan jika anda ingin melakukan semuanya sekaligus, ini hanya akan mengganggu fokus anda karena kebanyakan dan bisa jadi nantinya anda kesulitan mengejar semuanya dengan maksimal. Sehingg cobalah untuk fokus ke beberapa produk saja dan pastikan anda sudah memaksimalkan promosi dan mendapatkan banyak data untuk diolah, sebelum berlanjut ke produk produk berikutnya.
6. Memasang Harga Kemahalan
Banyak nya saingan juga menjadi salah satu alasan bisnis dropship gagal karena calon pelanggan bisa dengan mudah menemukan toko yang menjual produk serupa, karena barang yang dijual sama sehingga calon pelanggan pun akan membandingkan harga produk setiap toko.
Kemungkinan besar hal tersebut membuat calon pelanggan akan memilih toko yang menawarkan produk dengan harga paling terjangkau, yang artinya kalau harga produk Anda kemahalan maka pelanggan akan lebih memilih beli di toko lain. Meskipun begitu bukan berarti dropshipper tidak boleh memasang harga tinggi dibanding competitor namun pastikan ada nilai lebih yang bisa anda tawarkan. Misalnya menyediakan pelayanan yang lebih baik seperti customer service 24 jam.
7. Salah Strategi Memilih Platform Promosi
Kelangsungan bisnis ini bergantung pada strategi marketing oleh sebab itu jika anda salah memilih platform promosi maka mau sebanyak apapun yang dilakukan juga sulit ada hasilnya. Hal ini mengakibatkan keuntungan yang dihasilkan pun tidak sebanding dengan modal yang dikeluarkan.
Sebagai contoh, jika anda berharap dengan membuat website bisnis, traffic dan cuan akan mengalir begitu saja padahal, website baru tidak bisa langsung mendapat ranking pertama di Google, maka dari itu butuh waktu lama bagi Anda mendapat pelanggan pertama jika website adalah satu satunya strategi anda. Oleh sebab itu anda perlu mendongkraknya dengan strategi lain misalnya ads, live Tiktok atau Instagram, dan sosial media populer lainnya.
Hal hal berikut yang harus anda perhatikan agar anda tidak salah memilih platform promosi :
- Pastikan calon konsumen sering menggunakan platform tempat promosi. Pastikan modal atau usaha untuk melakukan promosi tidak mahal dan ribet.
- Lakukan uji coba sebelum mengeluarkan modal lebih besar. 8. Membuat Keputusan dengan Perasaan
Dalam mengambil sebuah keputusan jika anda lakukan berdasarkan perasaan maka hal tersebut salah satu sumber kegagalan bisnis dropshipper anda, sebab perasaan belum tentu menggambarkan fakta yang terjadi di lapangan. Sehingga ambillah keputusan dengan subjektif dan relevan.
8. Layanan Customer Service yang Buruk
Menyediakan layanan customer service yang memuaskan adalah hal yang di perlukn dalam menjalankan bisnis ini. Apabila tidak adanya layanan customer service yang baik maka hal tersebut menjadi salah satu kesalahan dropsipper yang mengakibatkan para konsumen seringkali dikecewakan sehingga mereka mungkin malas kembali ke toko yang sama lagi.
Pada bisnis dropship, pengalaman customer service yang buruk biasanya ditandai dengan hal berikut :
- Dropshipper tidak memberikan konfirmasi ke konsumen saat ada orderan yang tertunda
- Dropshipper tidak memberikan kabar ke konsumen ketika produk out of stock
- Dropshipper lama merespons pertanyaan konsumen
- Dropshipper menolak mendengarkan keluhan konsumen terkait barang yang tidak sesuai orderan
9. Menjadikan Bisnis Dropship sebagai Penghasilan Utama
Bisnis dropship itu memang bisa menjadi ladang cuan namun tidak selalu bisa menjadi pegangan.. sebab bisnis dropship ini adalah usaha yang sangat bergantung pada pihak ketiga seperti supplier dan tren pasar sehingga pemasukannya tidak cukup stabil.
Mungkin pada bulan ini bisa saja produk yang anda jual laku keras di pasaran namun belum tentu di bulan depannya akan sama. Bisa jadi tren dan minat pasar menurun sehingga produk tidak begitu laku lagi.
Sebagai contoh, seseorang melakukan bisnis dropship tali skipping, dropshipper tersebut awalnya untung namun setelah trennya menurun maka dia mencoba produk lainnya namun tetap saja laris tidaknya bisnis dropship tersebut bergantung pada tren. Selain itu bisnis dropship ini juga cukup bergantung pada supplier terutama terkait ketersediaan produk sehingga jalannya bisnis anda juga mengikuti stok dari supplier anda.