9 Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis

Jaman sekarang menjalankan bisnis adalah hal yang terbilang mudah karena semua orang sudah dapat memanfaatkan smartphone dan koneksi internet mereka.

Media sosial pun juga menjadi perantara yang membantu memperkenalkan produk atau jasa yang kamu jual. Namun kemudahan yang bisa dimanfaatkan tersebut gak menjamin kesuksesan bisnis yang baru dibangun kalau kamu tidak memperhatikan hal hal yang harus dihindari berikut ini :

1.    Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis

Dalam merintis usaha jangan berhenti belajar khusunya dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut. Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana saja, misalnya membaca buku, mengikuti workshop sekaligus memperluas koneksi, hingga 5 mengikuti kelas online.

2.    Memilih bisnis yang tidak dikuasai

Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus walaupun namun alangkah baiknya untuk mencoba menemukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa peluang yang bisa dilakukan dengan hal tersebut.

3.    Salah memilih partner atau rekan kerja

Memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun.

 4.    Melakukan semuanya seorang diri

Ketika pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin banyak, sudah saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas mereka. Dengan menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang yang tepat agar kamu bisa memastikan perkembangan usaha yang kamu bangun.

5.    Mengabaikan riset atau uji produk berkala

Melihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau kesukaan, perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar. Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya dibutuhkan atau bisa memenuhi kebutuhan (demand) banyak orang? riset atau uji produk tetap dibutuhkan bahkan setelah beberapa waktu menjalankan bisnis gunanya untuk melihat bagaimana kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya.

6.    Mencampur keuangan pribadi dan bisnis

Ketika bisnismu semakin besar kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan bisnis. Karena dengan begitu kamu bisa memantau perkembangan bisnismu serta mengukur keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu

7.    Tidak memiliki dana darurat untuk bisnismu

Saat bisnis mu mulai meroket besar dana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi, tapi juga untuk keperluan bisnismu.. Apabila produktivitas terganggu dan mempengaruhi pendapatan usahamu maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan bekerja untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat dibutuhkan untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan kelangsungan bisnismu. Karena itu, saat memulai bisnis, jangan lupa menyiapkan dana darurat untuk bisnismu.

8.    Mengabaikan kepuasan pelanggan

Kesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan membeli produk atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga mempertahankan agar mereka datang kembali dan menjadi pelanggan setia. Ini karena word-of-mouth masih sangat berpengaruh. Pelanggan yang puas akan membagikan pengalaman mereka ke keluarga dan teman-teman mereka secara cuma cuma. Walaupun sulit untuk mengontrol hal ini, word-of-mouth bisa sangat efektif membantu mendorong usahamu… atau sebaliknya. Tergantung bagaimana kamu memperlakukan mereka. Karena itu, jangan pernah mengabaikan hal ini.

9.    Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau online

Meski kita telah memasuki era digital dengan kemudahan akses internet dari smartphone, gak bisa dipungkiri kehadiran secara fisik masih dibutuhkan. Selain memiliki website atau online presence di media sosial misalnya, gak ada salahnya bergabung dalam kegiatan offline seperti pop-up market yang bisa membangun kepercayaan konsumen dengan melihat kualitas produk milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih luas lagi. Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara fisik, misalnya dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga memiliki online presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung dalam situs travel yang menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal bisnismu sebelum datang secara langsung. Baik online atauoffline.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *